Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Produksi Madu Lebah Hutan (Apis dorsata) di KDHTK Diklat Sisimeni Sanam, Kabupaten Kupang

  • Budy Zet Mooy Kupang
Keywords: lebah madu hutan, habitat, produksi, masyarakat

Abstract

Madu merupakan salah satu produk hutan yang memiliki nilai sosial-ekonomi tinggi, dan digunakan secara luas untuk berbagai kebutuhan manusia. Kontinuitas produksi madu hutan sangat menentukan ketersediaan dan nilai manfaatnya, sehingga perlu perhatian untuk menjamin keberlanjutan habitat dan produksinya. Penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan informasi mengenai karakteristik petani dan dinamika kelompok tani pencari lebah madu hutan, pemetaan sebaran koloni, produksi dan pemanenan madu hutan lestari. Observasi lapangan dan wawancara tersrtuktur dilakukan dengan para pihak untuk mendapatkan informasi yang relevan. Hasil riset mengindikasikan mayoritas yang terlibat sebagai pencari lebah madu hutan memiliki profesi utama sebagai petani lahan kering dengan beternak dan mencari madu hutan sebagai usaha lainnya. Kelompok masyarakat yang mencari lebah madu hutan mengalami peningkatan dalam 4 tahun terakhir, berasal dari pemecahan kelompok lama maupun kelompok baru yang dibentuk mandiri oleh masyarakat. Myristica sp., merupakan jenis tumbuhan yang memiliki preferensi tertinggi oleh lebah madu hutan untuk membentuk koloni dan sarang dibandingkan jenis lain. Produksi madu hutan mengalami fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir sebagai respons terhadap tekanan dan perubahan lingkungan habitat serta kapasitas teknis dari petani. Strategi pemanenan madu hutan secara lestari perlu ditingkatkan melalui aktivitas pendampingan secara berkelanjutan terhadap kelompok masyarakat yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Intervensi pengelolaan habitat lebah madu pada kawasan HD-SMS diperlukan untuk mengurangi deviasi produksi madu, termasuk mengurangi tekanan lingkungan eksternal dan perbaikan kondisi habitat serta kapasitas petani dalam mengelola sumber koloni madu pada kawasan hutan.

 

Honey is a forest product that has high socio-economic value, and is widely used for various human needs. The continuity of forest honey production greatly determines the availability and value of its benefits, and its needs attention to ensure the sustainability of habitat and its production. This research aimed to obtaining information on the characteristics of farmers and the dynamics of forest honeybee farmer groups, mapping the distribution of colonies, production, and harvesting of sustainable forest honey in the HD-SMS s area, kupang district. Field observations and structured interviews were carried out with the parties to obtain relevant information. The research results indicated that the majority of those who involved in forest honey bee seekers have the main profession as dryland farmers by raising and seeking forest honey as other businesses. Community groups looking for forest honey bees have increased in the last 4 years, at the beginning of the formation in 2015 as many as 3 groups, increased to 13 groups in 2019   originating from the splitting of old groups and new groups that were formed independently by the community. Myristica sp., is a type of plant that has the highest preference by forest honey bees to form colonies and nests compared to other types. Forest honey production has fluctuated, in 2015 the production  of honey  612 liters, in 2017 it decreased to 468 liters and began to move up in 2019 as much  as 552 liters,  in response to pressures and changes in the habitat environment as well as the technical capacity of farmers. A sustainable forest honey harvesting strategy needs to be improved through sustainable assistance activities for community groups that are directly or indirectly involved. Honey bee habitat management intervention in the HD-SMS area is needed to reduce the deviation of honey production, including reducing external environmental pressures and improving habitat conditions and the capacity of farmers in managing honey colony sources in forest area  in HD-SMS area s, kupang district

Published
2020-12-22
How to Cite
Mooy, B. Z. (2020). Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Produksi Madu Lebah Hutan (Apis dorsata) di KDHTK Diklat Sisimeni Sanam, Kabupaten Kupang. Jurnal Widyaiswara Indonesia , 1(4), 171-186. Retrieved from https://ejournal.iwi.or.id/ojs/index.php/iwi/article/view/51
Section
Artikel Orasi Ilmiah