Pemetaan Sebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Bulukumba Periode 2022-2024
Abstract
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). DBD masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia, melihat perkembangan kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Bulukumba, berdasarkan data Dinas Kesehatan Bulukumba, melaporkan bahwa terjadi kenaikan kasus dalam kurun waktu 3 tahun terakhir (2022-2024). Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan Geographic Information System (GIS) instrumen yang digunakan adalah laptop dan ArcGIS 10.8. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan sebaran penyakit demam berdarah dengue di Kabupaten Bulukumba periode 2022-2024. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penderita DBD pada kurun waktu tersebut yaitu sebanyak 509 penderita. Berdasarkan hasil pemetaan, sebaran kasus DBD di Kabupaten Bulukumba tidak konsisten dan selalu berubah pada setiap tahunnya. Pada Tahun 2022, kasus tertinggi tercatat di Kecamatan Ujung Bulu, kemudian di Tahun 2023, tertinggi ditemukan di Kecamatan Bonto Tiro dan mulai Januari hingga April 2024 kasus tertinggi kembali terjadi di Kecamatan Ujung Bulu. Sementara itu, penyebaran kasus DBD lebih banyak ditemukan di daerah dengan kepadatan penduduk tinggi. Oleh karenanya masyarakat diharapkan menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal dengan menerapkan perilaku 3M Plus juga Dinas Kesehatan perlu mewaspadai kemungkinan potensi risiko penularan dengan menetapkan program pencegahan dan pengendalian virus dengue.
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by a virus transmitted through the bite of the Aedes aegypti mosquito which can cause Extraordinary Events (KLB). Dengue fever is still a major health problem in Indonesia, looking at the development of dengue cases that occurred in Bulukumba Regency, based on data from the Bulukumba Health Office, reported that there has been an increase in cases in the last 3 years (2022-2024). This type of research uses a descriptive research method with a Geographic Information System (GIS) approach, the instruments used are laptops and ArcGIS 10.8. This study aims to map the distribution of dengue hemorrhagic fever in Bulukumba Regency for the 2022-2024 period. The population in this study was all dengue patients during that period, which was 509 patients. Based on the mapping results, the distribution of dengue cases in Bulukumba Regency is inconsistent and always changes every year. In 2022, the highest cases were recorded in Ujung Bulu District, then in 2023, the highest was found in Bonto Tiro District and from January to April 2024 the highest cases again occurred in Ujung Bulu District. Meanwhile, the spread of dengue cases is more common in areas with high population density. Therefore, the public is expected to maintain the cleanliness of the environment around their residences by implementing 3M Plus behavior, and the Health Office needs to be aware of the possible potential risk of transmission by establishing a dengue virus prevention and control program.
References
Ayuningtyas, A. (2023). Analisis Hubungan Kepadatan Penduduk dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 13(2), 419–426. http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/PSKM
BPS Bulukumba. (2024). Kabupaten Bulukumba Dalam Angka Bulukumba Regency in Figures 2024. https://bulukumbakab.bps.go.id/publication.html
Daryaswanti, P. I., Devi, G. A. A. S. F., Pusparini, N. M. D., & Widyanata, K. A. J. (2021). Relationship Between Knowledge Level and Community Behavior about Eradication of Mosquito Nest. 2(2), 62–68. https://doi.org/10.37363/bnr.2021.2253%0AOriginal
Dinkes Bulukumba. (2024). Laporan Kasus DBD Kabupaten Bulukumba Tahun 2022-2024.
Dinkes Sulsel. (2021). Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021.
Husin, H., Ramon, A., Angraini, W., Wati, N., & Anugrah, P. (2024). Analisis Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD). Jurnal Kesmas Asclepius, 6(1), 18–25. https://doi.org/https://doi.org/10.31539/jka.v6i1.8776
Paomey, V. C., Nelwan, J. E., & Kaunang, W. P. J. (2019). Sebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Ketinggian dan Kepadatan Penduduk di Kecamatan Malalayang Kota Manado Tahun 2019. Jurnal KESMAS, 8(6), 521–527.
Roffa, M. A. (2024). Pemetaan Sebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kota Lhokseumawe Tahun 2022-2023. Universitas Malikussaleh.
Samad, I., Handito, A., Sugiarto, A., Setiani, E., Gunawan, D., Silalahi, F. S., Nurlina, Tondang, J. I. H., Thohir, B., Nisa, A. K., Gunanto, Y., Aryani, D., Buntoro, I. F., & Utarini, A. (2022). Membuka Lembaran Baru Laporan Tahunan 2022 Demam Berdarah Dengue. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI.
Samad, I., Izi, M., Ariyati, R., Silalahi, F. S., Paat, A. S., Nurlina, Supriyanto, D., Meita, M., Setiani, E., Thoir, B., Aryani, D., Nisa, A. K., Immanuel, J., Maunah, N., Utarini, A., Safitri, I., Hertanti, N. S., & Habianto, D. (2021). Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (M. Farikha (ed.)). Kementerian Kesehatan RI.
Sulistyawati. (2020). Dengue Prevention and Control in Indonesia: A Case Study in Yogyakarta City. Umea University.
Sutriyawan, A., Darmawan, W., Akbar, H., Habibi, J., & Fibrianti. (2022). Faktor yang Mempengaruhi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Melalui 3M Plus dalam Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD). Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 11(1), 23–32. https://doi.org/https://doi.org/10.33221/jikm.v11i01.936
Copyright (c) 2025 Jurnal Widyaiswara Indonesia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan naskahnya pada jurnal ini setuju dengan beberapa hal berikut ini:
- Penulis memiliki hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama pada jurnal ini dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan memberikan pengakuan kepengarangan publikasi awal pada jurnal ini.
- Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan mencatumkan sumber publikasi awal pada jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman naskah pada jurnal ini, karena hal itu dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.