Deteksi Cendawan Peronospora Manshurica pada Biji Kedelai (Glycine Max) di Samarinda
Abstract
Deteksi cendawan Peronospora manshurica pada Kedelai (Glycine Max) di Samarinda. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi cendawan pada biji kedelai yang dilalulintaskan di Pelabuhan Samarinda. Deteksi oospora biji kedelai dilakukan dengan metode pemeriksaan langsung secara mikroskopis. Pengamatan ini dilakukan pada masing-masing sampel. Pemeriksaan langsung dilakukan terhadap biji kedelai yang memiliki gejala berkerak. Bagian pericarp biji kedelai ditetesi dengan aquades steril dibiarkan beberapa menit kemudian dikorek dengan menggunakan jarum ose. Oospora yang tampak kemudian diletakkan pada cover glass yang telah ditetesi aquades steril kemudian diamati pada mikroskop coumpound multi media (Olympus BX 51 dan kamera Olympus DP 20). Pengamatan morfologi meliputi ukuran oospora, warna oospora, bentuk oospora dan juga bentuk hifa. Pengukuran oospora dilakukan secara mikroskopis dengan mikroskop multimedia dan alat ukur mikrometer okuler dengan satuan pengukuran µ (1 µ = 0,001 mm = 1000 µ). Dari hasil penelitian terdeteksi cendawan Peronospora mansshurica pada biji kedelai, dari 5 sampel dinyatakan positif. Biji kedelai yang terinfeksi Peronospora manshurica dapat menjadi inokulum yang dapat meyebarkan penyakit downy mildew pada tanaman kedelai. Cndawan ini masuk dalam kingdom Chromista, Phylum Oomycota, kelas Oomycetes, Ordo Peronosporales, famili Peronosporaceae, genus Peronospora, spesies Peronospora manshurica. Oospora Peronospora manshurica merupakan propagul istirahat yang memungkinkan cendawan bertahan dari kekeringan selama di penyimpanan.
Detection of the Fungus Peronospora Manshurica in Soybean (Glycine Max) in Samarinda. This study aims to detect and identify the fungus on soybean seeds that are transported at the Port of Samarinda. Detection of soybean seed oospores was carried out by direct microscopic inspection method. This observation was carried out on each sample. A direct examination was carried out on soybean seeds that had crusty symptoms. The pericarp of soybean seeds is dripped with sterile distilled water and left for a few minutes, then scraped using an ose needle. The visible oospores were then placed on a cover glass that had been dripped with sterile distilled water and then observed under a multi-media compound microscope (Olympus BX 51 and Olympus DP 20 camera). Morphological observations included the size of the oospores, the color of the oospores, the shape of the oospores, and also the shape of the hyphae. The oospores were measured microscopically using a multimedia microscope and an ocular micrometer measuring unit with the unit of measurement µ (1 µ = 0.001 mm = 1000 µ). The results of the study detected the fungus Peronospora mansshurica in soybean seeds, from 5 samples tested positive. Soybean seeds infected with Peronospora manshurica can become an inoculum that can spread downy mildew disease in soybean plants. This fungus belongs to the kingdom Chromista, Phylum Oomycota, class Oomycetes, Order Peronosporales, family Peronosporaceae, genus Peronospora, species Peronospora manshurica Oospora Peronospora manshurica is a resting propagule that allows the fungus to survive drought during storage.
References
Agarwal, P.C. Singh, U.D.B., Indra, R. dan Khetarpal, R.K. 2006. Seed Borne Fungi Detected in Consignments of Soybean Seeds (Glycine max) Imported into India. EPPO Bulletin. 36 : 53-58
Agarwal, P.C. 1976. Technique for the detection of seed borne fungi. Seed Res.4 : 24-3
Agarwal, V., K, dan Sinclair, J.B., 1997. Principles of Seed Pathology. Second edition. New York: CRC Lewis Publisher.
Aimon, H., Satrianto, A. 2020. Prospek Konsumsi dan Impor Kedelai Indonesia tahun 2015-2020. Jurnal Kajian Ekonomi. 3 (5)
Destasari, A., M., Suharyono dan Yulianto, E., 2015. Pengaruh produki kedelai dalam negeri dan harga kedelai dunia terhadap volume impor kedelai di Indonesia (Studi terhadap volume import kedelai tahun 1996-2013). Jurnal Administrasi Bisnis. Volume 1 no.1
http://www.agroatlas.ru/en/content/disease/Fabacee_glycine_Peronospora manshurica. diakses tanggal 10 Pebruari 2016.
Islah, Ani A,S, 2019. Uji Viabilitas Cendawan Peronospora manshurica pada biji kedelai Impor dan Patogenesitasnya Terhadap Tiga Varitas Kedelai. Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi ISSN (Print 2580-2240 (Online) 2580-2259 Volume 6, Nomor 1, Juni 2022
Kirk Paul, 2014, CABI, CBS and Landcare Research, http ://www.indexfungorum.org
http ://www.antarakaltim.com/berita/produksi-kedelai-kaltim-naik-3466-persen diakses tgl 12 Januari 2016.
Naumova, E.S., Obtemperanskaya, M.S., 1988. Modes of survival of the causal agent of Peronospora disease of soyadean, Peronospora manshurica (Naum) Syd., in the intervegetative period. Mikology Fitopatologiya 22(6) : 500-502
Portillo, M., Z., 2004. Mildew (Peronospora farinose) of Quinua (Chenopodium quinoa) in the Andean Region. Beson Agriculture and Foot Institute. Peru
Sharma, A., dan Baluja, Z. , 2015. Therapeutic Effects of Glycine max (soybean). International Journal of Research in Pharmacy and Biosciences. 2: 22-27
www.Apsnet.org
www. Invasive. org. Downy mildew. Peronospora manshurica (Naumov). Syd. in Gaum. Diunduh tanggal 26 November 2017.
Copyright (c) 2024 Jurnal Widyaiswara Indonesia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan naskahnya pada jurnal ini setuju dengan beberapa hal berikut ini:
- Penulis memiliki hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama pada jurnal ini dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan memberikan pengakuan kepengarangan publikasi awal pada jurnal ini.
- Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan mencatumkan sumber publikasi awal pada jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman naskah pada jurnal ini, karena hal itu dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.