Pemetaan Kebutuhan Pengembangan Kompetensi Widyaiswara Untuk Keberlanjutan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan

  • Junaidin Ladimua Balai Pelatihan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar
Keywords: Widyaiswara KLHK, Pengembangan Kompetensi, Pelatihan, Blended Learning

Abstract

Dalam rangka pencapaian visi dan misi organisasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten. Salah satu metode untuk meningkatkan kompetensi yakni melalui pelatihan. Studi yang dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi Widyaiswara KLHK guna mendukung upaya keberlanjutan pembangunan LHK. Metode penelitian menggunakan kuantitatif deskriptif dan data dikumpulkan melalui kuesioner yang terstruktur dan disebarluaskan kepada 104 Widyaiswara KLHK, dengan tingkat respons sebesar 41% (n=43). Analisis data dilakukan menggunakan teknik analisis tabular untuk mengelompokkan dan memprioritaskan kebutuhan pengembangan kompetensi berdasarkan jawaban responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Widyaiswara KLHK lebih memprioritaskan pengembangan kompetensi melalui pelatihan dibandingkan pendidikan. Kebutuhan pengembangan kompetensi teknis yang paling tinggi adalah perhitungan nilai ekonomi karbon, pengelolaan hutan gambut, dan kajian lingkungan hidup. Pada ranah kompetensi manajerial, Strategic Leadership, Creative Thinking, Manajemen Perubahan dan Inovasi, serta Creative Problem Solving menjadi fokus utama. Sementara itu, dalam aspek kompetensi sosiokultural, Wawasan Kebangsaan, Manajemen Konflik, Menjaga Toleransi, dan Nilai-Nilai Kebangsaan menjadi kebutuhan yang paling mendesak. Mayoritas Widyaiswara KLHK mengungkapkan bahwa kebutuhan pengembangan kompetensi mereka dapat dipenuhi melalui pendekatan blended learning yang memanfaatkan Learning Management System (LMS).

Published
2024-09-03