Sistem Informasi Terintegrasi Corporate University (CorpU) (Studi kasus di Kementerian Agama)
Abstract
Masalah penelitian adalah data dan sistem belum terintegrasi seperti database peserta dan alumni pelatihan masih dikompilasi secara terpisah dan sistem-sistem yang belum saling terintegrasi. Aliran data sangat menguntungkan ketika banyak sistem saling berhubungan, terutama dalam situasi satu sistem membutuhkan file lain atau ketika input atau output dari satu sistem berfungsi sebagai input sistem lain. Tujuan penelitian untuk mengevaluasi dan merancang sistem informasi terintegrasi untuk Corporate University (SIT CorpU). Penelitian menggunakan metode campuran yaitu metode kuantitatif melalui dokumentasi menggunakan systematic literatur review (SLR) dan pendekatan metode penelitian kualitatif melibatkan pengumpulan data seperti mengamati dan melakukan wawancara. Kesimpulan penelitian, Pertama dengan menggunakan metode SLR menyimpulkan kondisi sekarang menyarankan adanya kerjasama antar bidang bahkan antar instansi, sehingga perancangan aplikasi mengintegrasikan sistem, data, dan migrasi jika diperlukan. Belum menemukan kajian-kajian yang membahas aspek utama menuju CorpU dengan integrasi data dan integrasi sistem. Memberikan saran bagi pimpinan terhadap konsep yang belum terimplementasi. Kedua, hasil evaluasi SIT CorpU menggunakan teori PIECES (Kinerja, Informasi, Ekonomi, Pengendalian, Efisiensi, Pelayanan) menemukan peningkatan kuantitas dan kualitas sistem dan integrasi data. Ketiga merancang sistem informasi terpadu melalui integrasi sistem dan integrasi data, meliputi: Pertama, manajemen pelatihan, terdiri dari SIMDIKLAT dan Sistem Informasi Manajemen Pelatihan (SIMPel), meliputi e-AKPK, e-Report, e-Jadwal, e-Archive, TNDE, Simperjadin. Kedua, sistem pengelolaan pembelajaran terintegrasi yang terdiri dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), PINTAR, LMS lainnya. Ketiga, Integrasi Lintas, seperti PUSAKA, SIMPeg, e-Journal, e-Library, Pusat Studi. Penelitian juga merekomendasikan kepada pimpinan untuk menyusun standar proses bisnis organisasi dan kepada widyaiswara dan staf harus agile (lincah) terhadap kebijakan pimpinan dan organisasi