Analisis Data Geospasial dalam Menentukan Kebutuhan Pelatihan Water Rescue untuk Menghadapi Bencana Banjir: Studi pada Rescuer di Lingkungan Basarnas

  • Hesti Marlina Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan
  • Sadam Universitas Budi Luhur
Keywords: Kompetensi, Rescuer, Pelatihan, Water Rescue, Basarnas

Abstract

Bencana banjir adalah salah satu bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia. Data Indeks Bencana Indonesia (DIBI) mencatat 8.331 kejadian bencana banjir terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2014-2023 dan lebih dari 113 juta jiwa terpapar banjir setiap tahunnya. Upaya penyelamatan korban jiwa tersebut menjadi tanggung jawab besar bagi Rescuer.  Kompetensi water rescue menjadi salah satu standar kompetensi wajib bagi Rescuer dalam melaksanakan pencarian dan pertolongan korban banjir. Namun, masih terdapat kesenjangan pelatihan yang sangat besar, sehingga diperlukan analisis kesenjangan pelatihan water rescue, membuat peta kebutuhannya, dan menganalisis kebutuhan pelatihannya. Penelitian ini menggunakan metode ex-post-facto untuk mencari kesenjangan pelatihan, sedangkan untuk memetakan kebutuhannya dilakukan analisis geospasial dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS. Metode Inverse Proportions digunakan untuk menganalisis kebutuhan pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 87,83% atau 1.669 orang Rescuer di lingkungan Basarnas belum mendapatkan pelatihan water rescue. Kesenjangan tersebut terjadi karena kuota peserta untuk mengikuti pelatihan tersebut hanya 2% setiap tahunnya. Hasil analisis geospasial menunjukkan bahwa 43 kantor pencarian dan pertolongan memiliki risiko banjir, 9 (sembilan) kantor dengan risiko tinggi, dan 34 (tiga puluh empat) kantor pencarian dan pertolongan lainnya memiliki risiko operasi SAR banjir sedang ke rendah. Dengan demikian Rescuer yang diprioritaskan untuk mengikuti pelatihan water rescue adalah Rescuer yang ditempatkan di Kantor Pencarian dan Pertolongan dengan risiko banjir yang tinggi, yaitu: Pekanbaru, Jambi, Palembang, Lampung, Pontianak, Palangka Raya, Balikpapan, Banjarmasin, dan Merauke.

Published
2024-09-02