Analisis Implementasi Pembelajaran Terintegrasi melalui Pembangunan Budaya Pembelajaran dan Manajemen Pengetahuan pada Instansi Pemerintah

Abstract

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) mengamanatkan pengembangan kompetensi ASN melalui pembelajaran terintegrasi dengan pekerjaan sebagai bagian penting dan terhubung dengan komponen manajemen ASN lainnya, serta saling terkait dengan ASN antar lembaga pemerintah. Amanah ini akan lebih mudah terwujud apabila didukung dengan terbangunnya budaya pembelajaran ASN di mana belajar merupakan kebutuhan intrinsik setiap ASN, bukan sekadar pelaksana kebijakan atau penggugur kewajiban. Berdasarkan latar belakang tersebut, kajian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pembelajaran terintegrasi melalui pelaksanaan dan pelembagaan manajemen pengetahuan organisasi dan pembangunan budaya pembelajaran berkelanjutan pada Instansi Pemerintah. Analisis dilakukan melalui studi literatur, khususnya dari berbagai jurnal dan penelitian terkait dengan manajemen pengetahuan, pengembangan kompetensi, pembelajaran terintegrasi, dan budaya pembelajaran. Melalui pelembagaan manajemen pengetahuan dalam siklus penciptaan, berbagi, penyimpanan, penggunaan, dan umpan balik pengetahuan merupakan dasar berharga dalam membangun budaya pembelajaran ASN, dimana akhirnya menjadi dasar dalam mengimplementasikan pembelajaran terintegrasi dengan pekerjaan. Implementasi manajemen pengetahuan melibatkan seluruh pegawai ASN, dengan keterlibatan atasan langsung dan rekan kerja sebagai fasilitator pembelajaran di tempat kerja melalui aktivitas berbagi pengetahuan dan umpan balik pengetahuan. Proses pelembagaan manajemen pengetahuan melalui kebijakan organisasi, disertai dengan pengembangan budaya pembelajaran organisasi yang mendorong peran aktif setiap orang dalam organisasi merupakan kunci dalam mendukung pembelajaran terintegrasi dengan pekerjaan dalam manajemen ASN.