Penerapan Ekosistem Internet of Things pada Pelatihan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Abstract
Indeks penerapan nilai dasar ASN (core values) BerAKHLAK di 442 instansi pemerintah memiliki skor adaptif sebesar 38,9 persen. Hasil survey tersebut menyoroti nilai adaptif yang termasuk kategori tidak sehat. Peran widyaiswara harus dapat meningkatkan kemampuan adaptif ASN. Metode penulisan karya ilmiah ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan BPSDM Kementerian PUPR pada pelatihan bidang Sumber Daya Air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan adaptif ASN dapat ditingkatkan pada skema pembelajaran sinkronus dan asinkronus dengan strategi penerapan micro lesson dan penggunaan media digital sebagai sumber belajar bagi para peserta pelatihan. Pada micro lesson, widyaiswara dapat menyiapkan video pembelajaran yang interaktif sebagai sumber belajar bagi peserta dan juga penggunaan internet untuk memperkaya pengetahuan yang dibutuhkan. Micro lesson akan memberikan perubahan pada model pembelajaran, peran widyaiswara, dan juga peran peserta pelatihan. Sementara itu pada media digital, widyaiswara harus menyiapkan sumber belajar yang inovatif. Tidak lagi secara tradisional tetapi penggunaan sumber belajar harus berbasis digital, seperti penggunaan chat GPT, Instagram, Facebook, Tiktok, Youtube, X (Twitter), Augment Reality, Virtual Reality, Drone maupun Linkedln. Penggunaan Internet of Things (IoT) dalam pengembangan kompetensi ASN memiliki potensi besar untuk meningkatkan keterampilan adaptif seseorang. ASN dapat terbiasa dengan teknologi yang terus berkembang dan belajar untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat di era digital.