Analisis Implementasi Materi Pelatihan Nusantara Sehat Berbasis Tim Pada Puskesmas Daerah Terpencil Perbatasan Kepulauan (DTPK)
Abstract
Pelatihan Nusantara Sehat berbasis tim langkah lanjut dari Program Nusantara Sehat yang merupakan Program Unggulan dari Kementerian Kesehatan RI untuk meningkatkan atau menguatkan pelayanan Kesehatan primer di daerah terpencil perbatasan kepulauan (DTPK). Peserta program Nusantara Sehat adalah para tenaga profesional kesehatan yang terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian yang merupakan tim dalam pelayanan kesehatan primer untuk ditempatkan di Puskesmas selama 2 tahun. Evaluasi Pasca pelatihan pada Desember 2019 ditemukan beberapa poin penting untuk pertimbangan lebih lanjut yang terkait materi Pelatihan yaitu materi belum optimal menunjang kompetensi Tenaga Kesehatan, waktu pelatihan yang terlalu lama, modul pelatihan tidak tersedia, dan pelaksanaan evaluasi pelatihan yang belum optimal. Untuk itu perlu dilakukan kajian mendalam secara akademis dengan metode kualitatif terhadap data evaluasi pasca Pelatihan tentang kesesuaian materi yang diberikan pada saat pelatihan dengan kebutuhan aplikatif di Puskesmas, implementasi materi yang diperoleh saat pelatihan, implementasi Rencana Usulan Kegiatan Nusantara Sehat (RUKUNS), faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi materi pelatihan di Puskesmas dan .gambaran manfaat keberadaan tim Nusantara Sehat terhadap performa Puskesmas. Hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar materi pelatihan sudah sesuai dan dapat diimplementasikan di Puskesmas, RUKUNS: sebagian besar 19 Puskesmas belum melaksanakan, sementara 12 Puskesmas sudah melaksanakan dgn variasi 20% s.d 72%, ada faktor pendukung dan penghambat, yaitu Puskesmas mendapatkan materi pelatihan yang uptodate, dan hanya Sebagian kecil yg menemukan hambatan dalam implementasi Materi Pelatihan,dan Tim Nusantara Sehat dinilai membawa kontribusi positif terhadap performa dan sangat membantu Puskesmas. Saran untuk penelitian ini diharapkanBalai Besar pelatihan Kesehatan Ciloto bersama program terkait dari Kementerian Kesehatan yang merencanakan Program Pelatihan Nusantara Sehat Tim ini dapat memperbaharui struktur program Pelatihan dengan memprioritaskan materi yang sudah sesuai dan dapat diaplikasikan di Puskesmas DTPK. Untuk materi Pelatihan yang kurang diimplementasikan di Puskesmas, dapat dipertimbangkan untuk di kurangi jam pelajarannya dan ditelaah kembali untuk kemanfaatannya. Diharapkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten dan Puskesmas untuk bisa mempertimbangkan dan membantu pelaksanaan Rencana Usulan Kegiatan Nusantara Sehat RUKUNS yang sudah dibuat oleh Tim Nusantara Sehat, dengan cara melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan pembuatan petunjuk teknis pelaksanaan RUKUNS. Kementerian Kesehatan dapat memfasilitasi Tim Nusantara Sehat ini di setiap Puskesmasnya sejak di mulai saat Pelatihan berlangsung sampai dengan penghantaran ke Lokasi penempatan Puskesmas DTPK oleh pendamping yang berasal dari Tim Fasilitator dan Widyaiswara, sehingga dapat terus memotivasi para individu dalam tim untuk bisa nantinya beradaptasi di lokasi Puskesmas DTPK
References
Evaluasi Program Diklat, Jakarta: STIA-LAN Press
Alwasilah A.C,(2002).
Pokoknya Kualitatif, Dasar dasar Merancang dan Melakukan Penelitian Kualitatif, Kiblat BukuUtama, Jakarta dan Bandung
Arikunto, Suharsini dan Safruddin, Cepi. (2004).
Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Bachtiar A, dkk, (2002)
Metodologi Penelitian Kesehatan, Program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta Bros.Y.,1995
Bross (1995)
Pengaruh pelatihan Teknis Fungsional Terpadu bagi dokter Puskesmas terhadap kinerja dokter kepala Puskesmas dalam mengelola program Puskesmas di 6 Provinsi, Program Pasca Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.
Bungin, M. Burhan, (2008).
Penelitian kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana
BBPK Ciloto (2019),
Laporan Hasil Evaluasi Pasca Pelatihan Nusantara Sehat team batch 12
BBPK Ciloto (2015),
Rencana Aksi Kegiatan 2015 – 2019 BBPK Ciloto
BBPK Ciloto (2015),
Kurikulum Pelatihan Nusantara Sehat berbasis Tim
Creswell, John W (2002).
Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches. London: Sage Publications.
Gahayu,S,A (2013).
Metodologi Penelitian Kesehatan, Stikes Hang Tuah Pekanbaru.
Gahayu, SA. (2014).
Metodologi Penelitian Kesehatan Masyarakat, dee publish, Yogyakarta.
Gahayu, (2003)
Analisis Kompetensi Dr / Drg PTT Pasca pelatihan Pratugas dalam Implementasi manajemen Puskesmas pada Puskesmas Kota Pekanbaru, Tesis, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Gahayu, (2016)
Peranan Doktor Puskesmas Pengurusan Puskesmas, Tesis Doctor of Philosofy, University Selangor Malaysia Gahayu, (2019) Efektifitas Pelatihan Terhadap Peranan Dokter/Dokter Gigi Puskesmas Pasca Pelatihan Manajemen Puskesmas, Jurnal Kewidyaiswaraan, LAN, Jakarta
Hadi, NH, dkk,(1999).
Aplikasi Penelitian Kualitatif dalam Pemantauan dan Evaluasi Program Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.
Hidayati M, (2012)
Pentingnya Evaluasi Pasca Pelatihan (EPP), Widyaiswara
Hamalik,O.(2006)
Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya
Kirkpatrick,D.L.(2005)
Kirkpatrick’s training evaluation model. Diambil pada tanggal Mei 2020, dari http://www.businessballs.com/Kirkpatrick learningevaluationmodel.htm
http://www.infodiknas.com/implementasi-berbagai-metode-pembelajaran-dalam-kegiatan diklat.html,`diakses 6 Juni 2020
Kementerian Kesehatan (2015),
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan (2018),
Permenkes Nomor 39 Tahun 2018 entang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang Pelatihan Kesehatan di Lingkungan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan (2015),
Sekilas tentang Nusantara Sehat, https://nusantarasehat.kemkes.go.id/content/sekilas-nusantara-sehat
Kementerian Kesehatan (2015),
Kurikulum Pelatihan Pembekalan Nusantara Sehat berbasis Tim
Liza W (2014),
Evaluasi Peningkatan Kurikulum berbasis Kompetensi dalam peningkatan Soft Kompetensi Pelaksana Kementerian Keuangan, Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Keuangan.
McCaston, M. Katherine. (2005).
Tips for Collecting, Reviewing, and Analyzing Secondary Data. www.pqdl.care.org. Diunduh Mei 2020
Moekijat 2002,
Manajemen Tenaga Kerja dan Hubungan Kerja, Pioner, Bandung
Moekijat (1990).
Evaluasi Pelatihan Dalam Rangka Meningkatkan Produktivitas Perusahaan.Bandung: Penerbit Mandar Maju.
Mulyasa, E. (2006).
Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nuriyanti R,
Desain Evaluasi Kurikulum Pendidikan Dan Pelatihan (Diklat) (Studi kasus di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Probolinggo)
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2015
Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kawasan Terpencil Dan Sangat Terpencil
Peraturan Menteri Kesehatan No 75 tahun 2014
Tentang Sumber Daya Manusia Kesehatan
Pirdaus (2016),
Optimalisasi Pengembangan Kurikulum Fasilitasi Berbasis , Kompetensi pada Fasilitasi Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Melaksanakan Tindakan Kelas, LPMP Provinsi Sumatera Selatan
Robert L. Mathis – John H. Jackson
Human Resource Management, edisi 10,Jakarta : Salemba Empat, 2006. Cut Malahayati, Jakarta Restu Agung,2007.
Schumann (2005)
The IAF Handbook of Group Facilitation: Best Practices from the Leading Organization in Facilitation, Jossey
Triono A (2018)
Strategi Penguatan Evaluasi Pasca Pelatihan Struktural Kepemimpinan Tingkat IV (Pengawas), BPSDM Lampung
Tatang,M (2015)
Metode Penelitian Sekunder (Analisis Data Sekunder), diunduh Mei 2020
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Copyright (c) 2024 Jurnal Widyaiswara Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan naskahnya pada jurnal ini setuju dengan beberapa hal berikut ini:
- Penulis memiliki hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama pada jurnal ini dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan memberikan pengakuan kepengarangan publikasi awal pada jurnal ini.
- Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan mencatumkan sumber publikasi awal pada jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman naskah pada jurnal ini, karena hal itu dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.