Analisis Pengembangan Kompetensi Penyuluh Pertanian Bidang Peternakan Di Kabupaten Bandung Barat

  • anne berliana Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kabupaten Bandung Barat
Keywords: Kompetensi, penyuluh pertanian, pendidikan dan pelatihan

Abstract

Kegiatan penyuluhan tidak hanya sebuah proses penyampaian informasi, tetapi juga sebagai sarana konsultasi, pelatihan, dan aktivitas lain yang dapat mengubah perilaku para peternak agar lebih handal dan sejahtera. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat  kompetensi Penyuluh Pertanian  Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bandung Barat dalam pengembangan kompetensi teknis, kompetensi manajerial dan kompetensi sosiokultural.  Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan untuk menjawab tujuan penelitian. Penggunaan metode tersebut bisa menjadi rujukan teori yang tepat sesuai dengan permasalahan selama proses penelitian berlangsung. Hasil observasi pengembangan kompetensi penyuluh pertanian adalah delapan indikator penilaian kompetensi penyuluh, bahwa hanya dua indikator yang dapat memenuhi kriteria tinggi serta dua indikator yang dinilai tidak memenuhi standar penilaian, dan empat indikator lainya masuk dalam kategori sedang. Sehubungan dengan hasil penelitian di lapangan dikaitkan dengan 3 standar kompetensi, yaitu kompetensi teknis, manajerial dan sosiokultural. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat komptensi Penyuluh Pertanian di Kabupaten Bandung Barat tergolong sedang. Berdasarkan hasil observasi di lapangan maka perlunya strategi peningkatan pengembangan kompetensi penyuluh Pertanian  melalui kegiatan Pendidikan dan Pelatihan serta pemberian dukungan.  Jenis dan jalur kompetensi teknis oleh Pemerintah Daerah. Kompetensi Manajerial tergolong sedang dan kurang, perlu difasilitasi untuk mengikuti  diklat Manajemen penyuluhan, maupun Diklat teknis penyuluhan yang dapat dilaksanakan oleh BPSDM Provinsi Jawa Barat kerja sama dengan LAN.

References

Arnold, C., Sudarti, & Matindas, L. (2013, Juni 26). Penyuluh Sebagai Ujung Tombak Pembangunan Pertanian.

Bahua. (2018). Peran Kompetensi Penyuluh Pertanian pada Keterampilan Petani Bawang Merah. journal.trunojoyo.ac.id/agriekonomika.

Kusdiawan, W. (2021, Februari 24). Pentingnya Kemampuan Komunikasi Bagi ASN. Retrieved from kumparan.com: https://kumparan.com/wawan-kusdiawan/pentingnya-kemampuan-komunikasi-bagi-asn-1vEo1X81VRP/1

Makmur, M. (2021, Maret 02). Penyuluh Pertanian Bukan Pegawai Rendahan. Tabloid Sinar Tani.

Mardikanto. (2009). Sistem Penyuluhan Pertanian. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS, UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press).

Nuryanto, B. G. (2007, 11). Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kompetensi Penyuluh Dalam Pembangunan Pertanian Di Provins Jawa Barat . Jurnal Penyuluhan Pertanian, 2(2), 115-131.

Sekretariat Negara RI. (2006). Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan. Sekretariat Negara RI.

Silalahi, U. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung.

Slamet, M. (2001). Menata Sistem Penyuluhan Pertanian di Era Otonomi Daerah.

Walgito, B. (2004). Pengantar Psikologi Umum. yogyakarta: Andi offset.

Yoder, E. (1994). Outstanding Research Presentation: Profesional Competencies Needed by Extension Specialist and Agent in Iran. USA: Arlington.

Yunasaf, U., & Tasripin, D. S. (2011, 12). Peran Penyuluh dalam Proses Pembelajaran Peternak Sapi Perah di KSU Tandangsari Sumedang. Jurnal Ilmu Ternak, 11(2), 98-103.

Published
2021-11-07
How to Cite
berliana, anne. (2021). Analisis Pengembangan Kompetensi Penyuluh Pertanian Bidang Peternakan Di Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Widyaiswara Indonesia , 2(4), 173-178. https://doi.org/10.56259/jwi.v2i4.104
Section
Artikel Orasi Ilmiah